Suasana pemakaman Ayu korban pembunuhan diiringi isak tangis anak-anak dan keluarganya. (f:bayu/mistar)
Binjai, MIMBARBANGSA.CO.ID – Suasana haru menyelimuti pemakaman Astri Gustina Ayu Yolanda (35), ibu empat anak yang menjadi korban kekerasan suami hingga meregang nyawa. Tangis pecah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan dr Wahidin, Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Kecamatan Binjai Timur, Rabu (23/7/2025) sore, saat jenazah dimakamkan.
Sebelum dikebumikan, jenazah disholatkan di Masjid Alhuda, dekat kediaman keluarga korban di Binjai. Suasana rumah duka pun masih dipenuhi pelayat dari kerabat, saudara, hingga tetangga. Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans menuju pemakaman.
Momen paling mengharukan terjadi ketika putri bungsu korban bertanya polos kepada Novi, kakak kandung korban, “Mau dibawa ke mana mama?” Dengan suara bergetar, Novi menjawab, “Mama mau ke surga, Nak.” Jawaban itu seketika memecah tangis para pelayat.
Sejumlah anggota TNI tampak ikut membantu proses pemakaman yang berlangsung dengan lancar dan penuh duka.
Sosok Ayu yang Gigih dan Tak Pernah Mengeluh
Di mata keluarga, Ayu dikenal sebagai perempuan yang tangguh dan penuh kasih. Ia bekerja keras demi menghidupi keempat anaknya, mulai dari berjualan makanan seperti dimsum hingga larut malam, hingga berdagang online dari rumah.
“Ia tidak banyak tingkah, bahkan menurut tetangga kami, Ayu tidak pernah mengeluh. Ia bekerja sampai malam,” tutur Fadil, ipar korban.
Menurut Fadil, rumah tangga Ayu dengan suaminya, Serma TDA—oknum anggota TNI dari Kodam I/Bukit Barisan—sudah tak harmonis sejak beberapa bulan terakhir. Diduga, perselisihan dipicu masalah ekonomi dan kebiasaan judi online pelaku.
“Korban sudah sering minta pisah, tapi selalu dimediasi dan kembali. Beberapa bulan ini dia tinggal di rumah orang tuanya, tapi tiap pagi tetap datang mengurus anak-anak di rumah suaminya,” ungkapnya.
Namun, tragisnya, Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, saat Ayu hendak mengantar anak bungsunya ke sekolah di Sei Semayang, pelaku secara tiba-tiba menyerang dengan pisau sangkur. Penyerangan brutal itu disaksikan langsung oleh sang anak yang masih kecil.
“Informasinya, ada 11 luka tusukan di tubuh Ayu, dan yang paling parah di bagian leher. Bahkan saat lehernya ditusuk, darah segar keluar dari mulutnya,” lanjut Fadil.
Keluarga Minta Keadilan dan Perlindungan Anak-anak
Fadil dan keluarga besar korban berharap agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku. Mereka juga memohon perhatian pemerintah terhadap nasib keempat anak korban yang kini menjadi yatim piatu.
“Kami mohon ada perhatian, apalagi anak-anak ini masih kecil dan butuh biaya sekolah,” ujarnya.
Pelaku Ditangkap di Bandara Kualanamu
Usai melakukan aksi keji tersebut, pelaku sempat melarikan diri, namun berhasil diamankan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Medan. Jenazah korban sempat dibawa ke ruang forensik RSUD dr Djoelham Binjai untuk keperluan visum.
Pihak kepolisian dan Polisi Militer terlihat berjaga ketat di rumah sakit. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari TNI maupun kepolisian terkait perkembangan kasus tersebut.
Peristiwa memilukan ini menyedot perhatian publik dan menjadi alarm keras akan pentingnya perlindungan terhadap perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga. Tragedi yang menimpa Ayu menjadi bukti nyata bahwa KDRT kerap tersembunyi hingga akhirnya memakan korban jiwa. Pemerintah dan masyarakat diharapkan lebih aktif mengawasi dan melindungi korban kekerasan sebelum semuanya terlambat. (Tim)
Dikutip dari: MISTAR .ID
0Komentar