MIMBARBANGSA.CO.ID - Kejuaraan World Surf League (WSL) Nias Pro 2025 – Women's Qualifying Series (QS) 6.000 resmi dimulai hari ini, Sabtu (21/6/2025), di pantai legendaris Teluk Lagundri, Sorake, Nias Selatan. Hari pertama kompetisi dibuka dengan Round of 48 yang terdiri dari delapan heat. Kondisi ombak sangat mendukung: gelombang setinggi tiga hingga lima kaki dan angin lepas pantai ringan menghadirkan arena ideal untuk para peselancar dunia menampilkan performa terbaiknya. Dalam babak ini, dua peselancar terbaik dari tiap heat melaju ke Round of 32, berdasarkan kombinasi dua nilai tertinggi dari beberapa ombak (wave) yang mereka tunggangi.
Heat 1 menyuguhkan duel ketat antara peselancar Australia. Lucy Darragh lolos sebagai juara heat dengan total 9.27 poin dari dua wave terbaiknya (5.00 dan 4.27), yang ia dapat dari total 6 kali menunggang ombak. Menyusul di posisi kedua Gia Lorentson dengan 7.47 poin (4.00 dan 3.47 dari 6 wave). Jade Magnien asal Prancis harus tersingkir meski tampil cukup baik dengan skor 5.94 (3.67 dan 2.27 dari 5 wave).
Heat 2 didominasi sepenuhnya oleh peselancar Australia. Keira Buckpitt tampil luar biasa dengan 12.66 poin dari 4 wave (6.83 dan 5.83), mengungguli Ruby Trew yang lolos ke babak 32 dengan 9.77 poin (5.10 dan 4.67 dari 4 wave). Sementara dua rekan senegaranya tersingkir: Isi Campbell (6.73 dari 2 wave: 4.33 + 2.40) dan Carly Shanahan (5.66 dari 2 wave: 3.03 + 2.63).
Heat 3 menjadi panggung gemilang bagi Indonesia. Kya Heuer memuncaki klasemen dengan 10.67 poin dari 3 wave (6.00 dan 4.67), diikuti Ocea Curtis (Australia) dengan 8.90 poin dari 3 wave (5.10 dan 3.80). Sementara itu, Sai Maniwa (Jepang) harus puas di posisi ketiga dengan 7.20 poin (4.60 dan 2.60 dari 3 wave).
Heat 4 kembali dikuasai Australia. Tayla Green tampil dominan dengan 10.90 poin (5.73 dan 5.17 dari 2 wave), diikuti oleh Charli Hurst yang mencatat 8.10 poin (4.20 dan 3.90 dari 2 wave). Giada Legati dari Italia gagal melaju setelah hanya mengumpulkan 3.47 poin (3.00 dan 0.47 dari 2 wave).
Heat 5 menjadi arena ketat antara tiga peselancar Asia. Aura Zeflin (Indonesia) memimpin dengan 9.00 poin (4.60 dan 4.40 dari 2 wave), sedangkan rekannya Dhea Novitasari lolos kedua dengan 7.40 poin (4.33 dan 3.07 dari 3 wave). Renon Matsuyama (Jepang) harus tersingkir setelah mencatat 6.33 poin dari dua wave terbaiknya (3.20 dan 3.13).
Heat 6 adalah salah satu heat dengan skor tertinggi hari itu. Amelie Bourke (Australia) mencetak 11.57 poin dari dua wave (6.40 dan 5.17), diikuti Minori Kawai (Jepang) dengan 11.27 poin (6.17 dan 5.10). Wyana Pietramale Sewell (Australia) meraih 6.47 poin (3.27 + 3.20) dan Summa Longbottom (Australia) 6.77 poin (4.50 dan 2.27), keduanya gugur.
Heat 7 mencatat skor tertinggi hari ini. Ella McCaffray (AS) meraih 16.00 poin (8.17 dan 7.83 dari 2 wave), diikuti Isla Huppatz (Australia) yang juga tampil kuat dengan 11.17 poin (5.67 dan 5.50 dari 2 wave). Arisa Ishii (Jepang) mencatat 7.87 poin (4.20 dan 3.67) dan Hinano Shimizu (Jepang) 5.27 poin (2.77 dan 2.50), keduanya tidak lolos.
Heat 8 ditutup dengan kemenangan Olive Hardy (Australia) yang mengumpulkan 11.27 poin (6.00 dan 5.27 dari 2 wave), disusul Imari Hearn (Inggris) dengan 9.50 poin (5.00 dan 4.50). Natalie Fensom (Australia) gagal lolos setelah hanya mengantongi 7.84 poin (4.17 dan 3.67 dari 2 wave).
Daftar Peselancar Wanita Dewasa yang Lolos ke Babak 32 Besar (per Heat):
Heat 1: Lucy Darragh (9.27), Gia Lorentson (7.47)
Heat 2: Keira Buckpitt (12.66), Ruby Trew (9.77)
Heat 3: Kya Heuer (10.67), Ocea Curtis (8.90)
Heat 4: Tayla Green (10.90), Charli Hurst (8.10)
Heat 5: Aura Zeflin (9.00), Dhea Novitasari (7.40)
Heat 6: Amelie Bourke (11.57), Minori Kawai (11.27)
Heat 7: Ella McCaffray (16.00), Isla Huppatz (11.17)
Heat 8: Olive Hardy (11.27), Imari Hearn (9.50)
Kondisi dan Antusiasme Hari Pertama
Panggung Sorake menyuguhkan atmosfer magis: ombak konsisten bergulung hingga lima kaki dan angin offshore menciptakan jalur ideal bagi manuver para peselancar. Suasana hangat penuh sorakan penonton lokal dan wisatawan membuat pembukaan WSL Nias Pro 2025 ini bukan sekadar olahraga, tapi juga selebrasi budaya pesisir dan dunia surfing internasional. (Walas)
Pantau terus laporan kami untuk hasil lengkap Babak 32 Besar dan perkembangan selanjutnya dari ajang surfing dunia paling bergengsi di Indonesia ini.
