Batubara, MimbarBangsa.co.id — Bencana banjir melanda 13 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Senin (12/7/2021). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batubara, total ada 1.451 unit rumah yang terendam banjir dengan ketinggian berkisar antara 30-80 sentimeter.
Rincian wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi tersebut meliputi Desa Nenasiam dan Sei Buah Keras di Kecamatan Medang Deras. Kemudian esa Bangun Sari di Kecamatan Datuk Tanah Datar, Desa Padang Genting dan Benteng di Kecamatan Talawi.
Lalu Desa Kuala Gunung, Air Hitam dan Cahaya Perdomuan di Kecamatan Datuk Lima Puluh. Selanjutnya Desa Perkebunan Sei Balai, Sukorejo, Suka Ramai, Kwala Sikasim dan Desa Perjuangan di Kecamatan Sei Balai. Selain itu, BPBD Batubara mencatat banjir berdampak pada 492 hektare lahan perkebunan dan pertanian milik warga. Di sisi lain, badan jalan sepanjang 300 meter juga mengalami abrasi.
“Untuk jumlah korban jiwa dari bencana yang dipicu faktor tingginya intensitas hujan dan air kiriman dari wilayah lain itu masih dalam pendataan,” ujar Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Dalam rangka percepatan penanganan banjir tersebut, BPBD Batubara telah berkoordinasi dengan lintas instansi terkait pendirian posko pengungsian di masing-masing desa terdampak.
BPBD bersama tim gabungan unsur TNI dan Polri juga mengecek langsung ke lapangan untuk asesmen dan menginventarisasi kerusakan sarana prasarana yang ada. “Data per hari ini, kondisi banjir di beberapa desa mengalami kenaikan. Namun beberapa desa lainnya mengalami penyusutan,” katanya.
Dalam hal ini, BPBD Batubara mengimbau warga terdampak agar tetap siaga dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca sebagian besar wilayah Provinsi Sumut, khususnya Batubara didominasi hujan ringan hingga sedang pada malam hari hingga Rabu (14/7/2021) besok. Dengan melihat adanya prakiraan cuaca tersebut, BNPB meminta seluruh komponen, baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Dalam hal ini, upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat menjadi penting untuk meminimalisir dampak bencana yang dapat ditimbulkan faktor cuaca. Di sisi lain, seluruh unsur yang ada di daerah agar terus memperbarui informasi peringatan dini cuaca dari BMKG dan memantau wilayah risiko bencana melalui inaRisk BNPB.
Sumber: iNews