Depok, MimbarBangsa.co.id — Komunitas yang termarjinalkan seperti Komunitas Kampung Budaya Betawi kini mampu mempertahankan nilai budaya lokal dimana secara aklamasi dinahkodai oleh Ketua MT. Muhari. Hal ini bertujuan untuk pengembangan berbagai keanekaragaman tentang kesenian tersebut.
Lurah Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok Suhendar, SP menyatakan akan mendata dimana Kelurahan Duren Seribu sebagai pusat kampung budaya dan bekerja sama dengan Wahid Fondation.
“Ada budaya wisata dan budaya herbalnya. Mudah-mudahan kampung budaya ini menjadi lebih Go Internasional dan sambil menunggu bantuan untuk pengembangan budaya, terutama budaya Betawi,” tutur Suhendar pada MimbarBangsa.co.id di ruang kerjanya.
Ia menambahkan, diharapkan pada masyarakat di lingkungan Kelurahan Duren Seribu menggunakan Bahasa sehari-harinya dengan bahasa Betawi.
“Kendalanya, karena komunikasi dan perlahan tapi pasti dalam preses, kita mencari bakat-bakat serta potensi-potensi. Masyarakat harus menyesuaikan dengan bahasa sehari-harinya, yaitu bahasa Betawi. Ya kita melestarikan bahasa nenek moyang kita,” pungkasnya. (Prayitno)