Tangsel, MimbarBangsa.co.id — Dalam rangka Hut Kemerdekaan Republik Indonesia Ke -76 dan memasuki bulan muharram atmosfer positif kian terasa. Selain disunnahkan untuk berpuasa dihari Tasu’a dan Asyura umat islam juga sebaiknya terdorong untuk terus melakukan amal baik lainnya.
Dalam rangka Hut Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 DPC Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJI-D) Kota Tangerang Selatan melaksanakan kegiatan santunan Yatim dan Dhuafa di Griya Yatim dan Dhuafa Jl.Elang Raya Blok HG 8 No 7 Bintaro Jaya sektor XI Tangerang Selatan. Sabtu, (21/08/2021).
Ketua DPC PJI-Demokrasi Doniman Aro Hia atau biasa di panggil Jovan mengatakan Hut RI ke-76 merupakan kemenangan bagi kita semua seluruh rakyat indonesia, tetapi janganlah lupa sebagai anak bangsa kita juga harus memiliki kepedulian kepada mereka, sehingga apa yang kita lakukan menjadi berkah, Kegiatan tahun ini terbilang istimewa karena digelar bertepatan dengan Bulan Muharram 1443 H.
“Kegiatan ini kami laksanakan untuk yang kedua kalinya donasi bersama anak yatim piatu dan dhuafa, Kami sengaja melaksanakan acara santunan pada hari ini ada dua hal. Pertama mengambil keberkahan Bulan Muharram dengan menyantuni anak-anak yatim dan dhuafa. kedua mensyukuri nikmat kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-76, Dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada para donatur yang ikut serta menyumbangkan partisipasinya dalam kegiatan PJI-D Tangerang Selatan ini ,”Ujar Jovan
Kegiatan ini dipandu oleh ustad yusuf selaku ketua yayasan Griya Yatim Dhuafa dan dihadiri segenap jajaran yayasan beserta jajaran anggota PJI-Demokrasi Tangsel lainnya.
Harapan Ustad yusuf selaku ketua Yayasan Griya Yatim Dhuafa semoga lembaga PJI-Demokrasi Tangerang Selatan lebih maju dan sukses kedepannya dan bisa menjadi contoh untuk lembaga lainnya apa lagi dimasa pandemi sangat sangat positif sekali.” Ujar ustad yusuf
Acara berlangsung sangat sederhana dan tertib dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Setiap anak yatim dan dhuafa masing masing mendapat bingkisan kebutuhan sekolah dan uang saku.
(Yanto bawamenewi/D H14)
