Bali, MimbarBangsa.co.id — Atraksi Lompat Batu, Tari Maena, dan Silat merupakan keunikan serta warisan budaya masyarakat Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara. Masih banyak atraksi budaya serta potensi wisata yang terdapat di Kepulauan Nias.
Atraksi Lompat Batu, Tari Maena, dan Silat sangat memukau para penonton pada acara Open House & Pentas Seni Program Studi Magister Ilmu Linguistik (MIL) Universitas Warmadewa Bali, Sabtu, 2 April 2022. Acara dibuka secara resmi di Auditorium Widyasabha oleh Rektor Universitas Warmadewar: Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK. dan didampingi oleh Dekan Pascasarjana, Kaprodi MIL: Dr. Mirsa Umiyati, M.Hum., dan Ketua Panitia Beatrix Eni Tey Seran, S.Pd.
Peserta atraksi budaya ini dilakukan oleh mahasiswa asal Kepulauan Nias yang kuliah di Universitas Warmadewa dan beberapa Perguruan Tinggi di Bali. Sekalipun masyarakat Nias tinggal dan kuliah di Bali, mereka tetap melestarikan dan mempromosikan budaya serta kearifan lokal masyarakat Kepulauan Nias. Sikap dan kepedulian generasi muda asal Kepulauan Nias ini diharapkan mendapatkan dukungan serta perhatian dari pemerintah daerah Kepulauan Nias dan lembaga terkait lainnya. Hal ini disampaikan oleh Evirius Ndruru, S.Pd., M.Hum. selaku koordinator kegiatan pentas seni budaya Kepulauan Nias di Warmadewa. Segala usaha dan dana yang terbatas, akhirnya pementasan seni budaya Nias berhasil meraih prestasi The Best Performance.
Acara pentas seni ini dihadiri dan didukung oleh Dr. Dermawan Waruwu, M.Si selaku Ketua Umum Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) dan Wakil Ketua Ikatan Keluarga Nias di Bali (IKNB). Beliau yang menyelesaikan studi S2 dan S3 di Kajian Budaya Universitas Udayana tetap konsisten memberi perhatian serius terhadap pelestarian budaya serta peningkatan potensi generasi muda Kepulauan Nias. Acara yang sama pernah dilakukan oleh IKNB beberapa tahun lalu di GWK dan Universitas Dhyana Pura Bali, ungkap Dr. Dermawan. Peningkatan potensi ini bukan hanya di perantauan tetapi juga di Kepulauan Nias. Tentu saja kepedulian dan dukungan terhadap pelestarian budaya dan promosi potensi wisata Kepulauan Nias menjadi tanggung jawab masyarakat Kepulauan Nias di manapun berada.
Antusias penonton pada penampilan Pelompat Batu, peserta Maena, dan pemain Silat ditunjukkan pada tepuk tangan yang meraih, ingin menambah durasi atraksi, dan ditutup dengan foto bersama dengan para pejabat serta undangan yang hadir pada saat itu. Berbagai event ke depan yang dilaksanakan di Bali secara nasional (seperti Pesta Kesenian Bali) maupun internasional (seperti G20) diharapkan atraksi budaya Kepulauan Nias bisa tampil sebagai ajang promosi. Semoga harapan ini bisa terwujud, ungkap Dr. Dermawan selaku dosen dan peneliti dari Universitas Dhyana Pura Bali.
Acara pentas seni yang menampilkan berbagai atraksi budaya.Nusantara seperti Bali, Malaka, dan lainnya memberikan pesan bahwa kekuatan modal sosial dapat menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, tegas Dr. Dermawan yang menjadi narasumber di berbagai kegiatan dan kelahiran Kabupaten Nias. Dukungan moral ditunjukkan oleh kehadiran Bapak Nata’alui Duha selaku Direktur Museum Pusaka Nias pada acara tersebut. Harapannya agar event seperti ini terus dilaksanakan untuk menggugah perhatian pemerintah daerah dalam pengembangan budaya Kepulauan Nias dan daerah lainnya di Indonesia.