Berdasarkan keterangan pihak kepolisian dan saksi di lokasi, sepeda motor Honda Vario berwarna hitam yang dikendarai pemuda berinisial WD berstatus pelajar dengan membonceng PG yang masih berstatus pelajar juga melaju dari arah Lahusa menuju Teluk Dalam dengan kecepatan tinggi. Saat berada di lokasi kejadian, pengendara sepeda motor tersebut berupaya mendahului sebuah mobil Toyota Avanza berwarna biru tua yang tidak diketahui identitasnya.
Namun, manuver tersebut dilakukan dengan mengambil jalur terlalu ke kanan. Tanpa diduga, dari arah berlawanan (Telukdalam menuju Lahusa) melintas sebuah truk barang merek Colt Diesel berwarna kuning-silver dengan nomor polisi BK 8140 YQ yang dikemudikan APH. Jarak yang terlalu dekat membuat tabrakan tak terhindarkan. Sepeda motor langsung menabrak bagian bumper depan sebelah kanan truk tersebut dengan keras.
Benturan hebat membuat WD terpental sejauh sekitar tiga meter ke tengah jalan. Ia mengalami luka parah di kepala, termasuk tempurung kepala pecah dan patah pada kaki kanan. Korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
Sementara itu, penumpang sepeda motor, PG, juga terpental sekitar tiga meter ke sisi kanan jalan (dari arah Teluk Dalam menuju Lahusa). Ia mengalami luka di bagian belakang kepala, luka lecet di atas bibir kanan, di kedua siku tangan, serta di jari kaki kanan dan kiri. PG segera dilarikan ke Klinik Gloria Teluk Dalam untuk mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia oleh tenaga medis.
Kasat Lantas Polres Nias Selatan melalui Ps. Kanit Unit Gakkum, Brigpol Maulana Muhammad menyampaikan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi mengarah pada kesimpulan sementara bahwa faktor utama penyebab kecelakaan adalah kelalaian pengendara sepeda motor. “Pengendara kurang hati-hati, mengambil jalur terlalu ke kanan saat mendahului kendaraan di depannya, sehingga bertabrakan dengan kendaraan dari arah berlawanan,” ujarnya kepada sejumlah wartawan pada hari Senin, 11 Agustus 2025.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan, pada saat kejadian, pengendara sepeda motor dan penumpangnya tidak menggunakan helm. Selain itu, WD tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sementara pengemudi truk, APH, tercatat memiliki SIM dan mengemudikan kendaraannya sesuai jalurnya.
Kecelakaan ini menjadi peringatan keras bagi para pengguna jalan agar selalu mematuhi aturan lalu lintas, menjaga kecepatan, dan menggunakan perlengkapan keselamatan. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati demi menghindari tragedi serupa. (Walas)
0Komentar