Iklan

terkini

Hari Keempat: Perempat Final Nias Pro QS 6.000 2025 Resmi Ditentukan

WAOLI LASE
6/24/25, 19:48 WIB Last Updated 2025-06-25T01:01:50Z


MIMBARBANGSA.CO.ID - Teluk Lagundri kembali bergemuruh, bukan hanya oleh deburan ombak, tapi juga oleh deretan prestasi gemilang dari para peselancar terbaik dunia. Hari kelima pelaksanaan Kejuaraan Surfing WSL Nias Pro 2025 QS 6.000 berlangsung lebih singkat, namun penuh ketegangan dan aksi kelas dunia.


Dengan selesainya babak 32 besar dan 16 besar pada Selasa (24/6/2025), kompetisi kini memasuki fase krusial: delapan besar putra dan putri siap beradu dalam perempat final. Ombak setinggi empat hingga enam kaki di Teluk Lagundri kembali hadir tepat waktu, memberi panggung sempurna bagi barrel, manuver ekstrim, dan skor-skor tinggi.


Putri: Ella McCaffray dan Kya Heuer Tampil Gemilang

Juara bertahan Ella McCaffray membuka pagi dengan nada kemenangan. Temuan barrel cepat dan koneksi kuat dengan gelombang Lagundri menghasilkan skor 8.17—mempertegas dominasinya sejak awal event. Di perempat final, Ella akan menghadapi Amelie Bourke dalam duel berkelas.

“Saya sudah empat kali datang ke Nias, dan setiap tahun terasa semakin istimewa,” ujar Ella. “Keluarga tempat saya menginap sangat baik, komunitasnya hangat, dan ombaknya selalu menantang.”

Bintang muda lainnya, Kya Heuer, tak mau kalah. Peselancar 16 tahun asal Mentawai ini mencetak 8.67 lewat barrel teknikal, diikuti skor 7.00 dari barrel kedua—total 15.67, salah satu skor tertinggi hari itu. Heuer akan berhadapan dengan Ruby Trew di babak perempat final.

“Saya benar-benar bersyukur bisa keluar dari dua barrel itu. Ini momentum terbaik saya,” ucap Heuer penuh semangat.

Sementara itu, Tayla Green akan menantang Lucy Darragh, dan duel menarik lainnya akan mempertemukan Shino Matsuda dengan Charli Hately.


Putra: Lorentson dan Paerata-Reid Tembus Batas, Yahagi Tersingkir Meski Cetak 9.67

Babak 32 besar putra dipenuhi aksi kelas dunia dengan lebih dari 12 skor "excellent" tercatat. Namun, konsistensi kembali menjadi kunci. Monnojo Yahagi (JPN) harus tersingkir meskipun mencetak skor spektakuler 9.67, karena gagal mengamankan skor cadangan yang memadai.

Peselancar asal Australia, Ben Lorentson, tampil luar biasa. Ia mencetak skor 8.17 melalui backside tube ride yang bersih, lalu mengguncang publik dengan barrel teknikal yang menghasilkan skor 9.93, nyaris sempurna. Dengan total 18.10 poin, Lorentson mencatat salah satu performa terbaik sepanjang kejuaraan.

“Saya hampir kehilangan keseimbangan, tapi berhasil menyelesaikannya. Itu heat terbaik saya, dan ombak di sini memang kelas dunia,” kata Lorentson.

Elliot Paerata-Reid juga tampil mendominasi. Dengan barrel panjang dan dalam, ia mencatat 9.67 dan mengunci tiket ke delapan besar.

“Saya datang ke sini pertama kali umur 12 bersama ayah saya. Sejak itu kami selalu kembali. Belum pernah meraih hasil bagus sebelumnya, jadi saya harap ombak terus mendukung,” ujarnya.

Sementara itu, Jin Suzuki, yang bulan lalu finis kelima di QS 2.000 Hamamatsu, mencatat pencapaian terbaiknya di QS 6.000 dan akan menghadapi Dylan Wilcoxen di babak perempat final.

Teluk Lagundri: Lebih dari Sekadar Lokasi

Apa yang terjadi hari ini di Sorake membuktikan satu hal: Teluk Lagundri bukan hanya arena kompetisi, tapi juga tempat lahirnya legenda. Di tengah gemuruh ombak dan sorak penonton, Nias Selatan mempertegas posisinya sebagai ikon surfing dunia.

Dengan cuaca yang bersahabat dan ombak yang terus menggulung sempurna, perempat final esok hari diprediksi akan menjadi pertarungan pamungkas adrenalin dan teknik tinggi.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Hari Keempat: Perempat Final Nias Pro QS 6.000 2025 Resmi Ditentukan

Terkini

Iklan