Nias Selatan, MIMBARBANGSA.CO.ID – Kepala Desa Bawonahono, Petrus Hondro, S.Pd mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi desa yang dinilai mulai tertinggal dari desa-desa tetangga. Ia menyebut bahwa lemahnya pembangunan infrastruktur dasar, khususnya akses jalan utama, menjadi faktor utama yang memperlambat perkembangan Bawonahono.
Dalam pernyataannya, Petrus menegaskan bahwa kebutuhan akan akses jalan yang layak bukan hanya sekadar keinginan, tetapi merupakan kebutuhan mendesak yang telah berdampak langsung pada perekonomian warga. Jalan rusak dan belum sepenuhnya beraspal membuat aktivitas distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok berjalan lambat dan tidak efisien. Kondisi ini berbanding terbalik dengan desa sekitar yang telah menikmati akses jalan lebih baik dan fasilitas memadai.
“Bawonahono mulai tertinggal dari desa-desa tetangga. Salah satu penyebabnya adalah infrastruktur jalan yang masih jauh dari layak. Kami berharap pemerintah lebih serius memperhatikan kondisi ini,” ujar Petrus pada Selasa (11/11/2025).
Ia mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah desa bersama masyarakat telah berusaha melakukan perbaikan secara swadaya. Namun upaya tersebut tidak mampu menutupi kekurangan anggaran dan keterbatasan alat. Perbaikan hanya bersifat sementara dan tidak cukup untuk menunjang kelancaran aktivitas ekonomi warga.
“Kami siap mendukung penuh jika nanti ada program pembangunan dari pemerintah kabupaten atau provinsi. Pembangunan jalan sangat menentukan masa depan desa kami,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Bawonahono, Afrianus Wau, menambahkan bahwa ketertinggalan tidak hanya terlihat pada sektor jalan saja. Warga juga masih membutuhkan peningkatan fasilitas dasar seperti air bersih, drainase, dan penerangan jalan. Minimnya fasilitas penunjang membuat kualitas hidup masyarakat tidak sebaik desa-desa tetangga yang sudah berkembang pesat.
“Jika hanya jalan yang diperbaiki, itu saja belum cukup. Kami juga membutuhkan infrastruktur lain agar desa bisa berkembang lebih cepat,” ujar Afrianus kepada RRI.
Ia menilai bahwa keterlambatan pembangunan infrastruktur di Bawonahono membuat masyarakat tidak bisa bersaing secara ekonomi dengan desa sekitar. Hasil pertanian sulit masuk pasar tepat waktu, biaya transportasi meningkat, dan daya saing komoditas menurun. Kondisi ini secara tidak langsung memperlambat perputaran ekonomi warga.
Dengan munculnya aspirasi ini, masyarakat Bawonahono berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Pembangunan infrastruktur dasar dianggap menjadi kunci agar desa tidak semakin tertinggal dan mampu berdiri sejajar dengan desa lain di wilayah sekitarnya.
Saran/Apresiasi Redaksi MIMBAR BANGSA
Redaksi MIMBAR BANGSA mengapresiasi keberanian Pemerintah Desa Bawonahono yang secara tegas menyuarakan kondisi sebenarnya di lapangan. Kami mendorong pemerintah daerah untuk menaruh perhatian serius demi mencegah ketertinggalan semakin dalam. Infrastruktur yang baik adalah fondasi pemerataan pembangunan. (Walas)

0Komentar