Iklan

terkini

Lucy Darragh dan Dylan Wilcoxen Cetak Sejarah di Final Nias Pro QS 6.000 Tahun 2025

WAOLI LASE
6/26/25, 16:23 WIB Last Updated 2025-06-26T09:23:53Z


MIMBARBANGSA.CO.ID — Gelaran bergengsi World Surf League (WSL) Nias Pro Qualifying Series (QS) 6.000 tahun 2025 menutup babaknya dengan penuh kejutan dan emosi. Dua nama muda bersinar, Lucy Darragh dari Australia dan Dylan Wilcoxen dari Indonesia, keluar sebagai juara setelah menunjukkan performa luar biasa di tengah kondisi ombak yang tak seperti biasanya.


Lucy Darragh, Bintang Baru dari Australia


Di kategori wanita, peselancar muda berusia 15 tahun, Lucy Darragh, tampil mendominasi sejak awal hingga akhirnya mengalahkan sahabat sekaligus rekan senegaranya, Charli Hately, dalam final yang ketat. Darragh mencetak total skor 13.53, unggul atas Hately yang meraih 11.33 poin.

Lucy Darragh - WSL / Federico Vanno / MimbarBangsa.co.id


“Saya bahkan tidak percaya saya bisa menang. Ini luar biasa. Charli adalah surfer yang hebat, jadi sangat spesial bisa berbagi momen ini dengannya,” ungkap Darragh usai pertandingan pada hari Kamis (26/6/2025).

Kemenangan ini tak hanya menjadi debut kemenangan internasionalnya, tapi juga menempatkan Darragh di puncak klasemen wilayah Australia/Oseania, menyalip Hately yang harus puas di posisi kedua. Momen kemenangan itu menjadi lebih emosional ketika Darragh memeluk ayahnya di kanal, sosok yang menurutnya sangat berjasa dalam perjalanan karier surfing-nya.

Charli Hately sendiri mencatatkan langkah gemilang dengan menyingkirkan juara bertahan Ella McCaffray, meski kondisi ombak lebih kecil dan lambat di Teluk Lagundri.
 

Dylan Wilcoxen Persembahkan Kemenangan Bersejarah untuk Indonesia

Di kategori pria, sorotan utama jatuh kepada Dylan Wilcoxen, peselancar asal Mentawai berusia 16 tahun, yang menjadi peselancar Indonesia pertama sejak Rio Waida (2023) yang mampu menjuarai Nias Pro. Di hadapan publik sendiri, Wilcoxen menaklukkan peselancar Australia, Lennix Smith, dengan skor 12.83.

Dylan Wilcoxen - WSL / Tim Hain / MimbarBangsa.co.id

“Ini momen terbaik dalam hidup saya. Saya sangat bahagia dan bersyukur. Ayah saya selalu bilang bahwa suatu hari saya akan menang di sini, dan hari ini mimpi itu menjadi kenyataan,” ujar Wilcoxen penuh haru.

Perjalanan Wilcoxen menuju final ditandai dengan kemenangan tipis atas Elliot Paerata-Reid di semifinal. Dengan kombinasi manuver cepat dan pemilihan gelombang yang cermat, ia berhasil mengamankan tiket ke babak puncak.

Sementara itu, Lennix Smith juga tampil impresif di semifinal dengan skor 8.50 dan 7.00, mengalahkan Teddy Dag Bille yang meski kalah, mencatatkan hasil terbaik dalam kariernya di kancah QS.

Dengan hasil ini, Wilcoxen kini memimpin klasemen QS Asia dan akan tampil dalam Bonsoy Asia Super Series di ajang Siheung Korea Open QS 6.000 bulan Juli mendatang.


Nias Pro Junior Siap Digelar

Usai kompetisi utama, sorotan kini tertuju pada para peselancar muda dalam Nias Pro Junior yang akan digelar mulai Jumat, 27 Juni 2025. Dengan kondisi ombak yang diprediksi tetap bersih dan ideal, ajang ini diharapkan menjadi panggung lahirnya bintang-bintang masa depan surfing dunia dari tanah Indonesia.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Lucy Darragh dan Dylan Wilcoxen Cetak Sejarah di Final Nias Pro QS 6.000 Tahun 2025

Terkini

Iklan