JAKARTA, MIMBARBANGSA.CO.ID – Suasana pembukaan Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (27/9) sore, mendadak ricuh. Pantauan langsung di lokasi memperlihatkan keributan terjadi sekitar pukul 17.35 WIB, diwarnai adu teriak, dorong-dorongan, bahkan hingga aksi lempar kursi antar peserta dan pengamanan internal partai.
Ketegangan bermula ketika Plt Ketua Umum PPP, M Mardiono, baru saja menuntaskan sambutannya dan hendak diwawancarai wartawan secara doorstop. Tiba-tiba terdengar teriakan lantang "Perubahan-perubahan" dari arah belakang yang dilontarkan sejumlah kader. Suasana yang sebelumnya terkendali berubah menjadi memanas.
Tidak hanya berhenti pada adu suara, insiden itu berlanjut menjadi aksi saling dorong antara kader dan satgas pengamanan partai. Beberapa kursi bahkan sempat terlempar ke udara sebelum situasi berhasil diredam. Hingga pukul 17.46 WIB, kondisi mulai kondusif kembali, meskipun ketegangan antar kubu masih terasa.
Ricuhnya pembukaan muktamar semakin terlihat ketika Mardiono naik ke panggung. Saat hendak menyampaikan pidato, sebagian kader berdiri dan meneriakkan "Turun!" secara serentak. Mardiono sempat menghentikan pidatonya, dan keributan kembali memuncak. Namun berkat upaya pembawa acara, para peserta diminta kembali duduk sehingga suasana perlahan terkendali.
Meski demikian, interupsi tidak berhenti. Beberapa kali teriakan dari kader yang menginginkan adanya "Ketua baru" dan "Perubahan" bersahutan dengan seruan kubu lain yang meneriakkan "Lanjutkan!" menyiratkan adanya perpecahan pandangan di tubuh partai. Sesekali, ada pula tepuk tangan mendukung Mardiono di tengah riuhnya perdebatan.
Dalam sambutannya, Mardiono menegaskan bahwa Muktamar X PPP memiliki tiga agenda utama. Pertama, penyampaian pertanggungjawaban kinerja kepengurusan lima tahun terakhir. Kedua, pembahasan rencana kerja PPP lima tahun mendatang. Ketiga, pembentukan struktur organisasi baru mulai dari ketua umum, wakil ketua umum, hingga bendahara umum.
“Semua struktur itu baru akan dibentuk besok di dalam forum muktamar, sesuai dengan aturan organisasi. Jadi hakikatnya ada tiga hal pokok itu yang harus dilaksanakan,” ujar Mardiono.
Muktamar X PPP kali ini jelas menunjukkan bahwa dinamika internal partai tengah berada di titik panas. Aspirasi perubahan yang disuarakan sejumlah kader berhadapan langsung dengan dorongan mempertahankan kepemimpinan yang ada. Kericuhan di awal pembukaan menjadi sinyal tantangan besar bagi PPP dalam menjaga soliditas menjelang pembentukan struktur baru.
Saran/Apresiasi dari Redaksi MIMBAR BANGSA:
Redaksi MIMBAR BANGSA menilai insiden ini mencerminkan kuatnya dinamika demokrasi internal di tubuh PPP. Namun demikian, kami berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan mengedepankan musyawarah demi menjaga marwah partai. Perbedaan pandangan adalah hal wajar, tetapi sebaiknya diselesaikan melalui mekanisme organisasi, bukan lewat adu fisik.
0Komentar