GpYoGfM7BSA6BSAlTUY0BUG0TY==
Breaking
NEWS

Kodam IX/Udayana Minta Publik Tunggu Hasil Investigasi Kasus Kematian Prada Lucky

Sudah ada empat prajurit yang diamankan oleh POM
Ukuran huruf
Print 0

Suasana penjemputan jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo di kedatangan kargo Bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (7/8/2025). (f:MBG/detikBali)

Denpasar, MIMBARBANGSA.CO.ID
Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil investigasi terkait kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI yang meninggal di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya.

Wakil Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letkol Infanteri Amir Syarifudin, menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung. Ia mengimbau publik agar tidak mudah mempercayai rumor atau informasi yang belum terverifikasi.

“Proses investigasi saat ini sedang berjalan. Informasi yang beredar di masyarakat tidak seluruhnya benar, itu baru laporan awal,” ujar Amir dalam konferensi pers di Denpasar, Jumat (8/8/2025).

Menanggapi dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky, Amir mengatakan penyebab kematian masih beragam kemungkinan. “Bisa jadi memang betul penganiayaan, bisa juga akibat cedera lain. Semua kemungkinan sedang diselidiki,” jelasnya.

Amir memberikan ilustrasi bahwa seseorang yang mengalami luka akibat pemukulan, bisa saja meninggal bukan karena lukanya, melainkan karena serangan jantung akibat syok. Ia juga menyoroti beredarnya foto luka yang dikaitkan dengan penyebab kematian Prada Lucky. “Di era teknologi seperti ini, foto bisa saja diedit dan diunggah. Semua akan terjawab setelah tim investigasi menyelesaikan pekerjaannya,” tegas Amir.


Kronologi Versi Informasi yang Beredar

Berdasarkan informasi yang beredar, peristiwa ini berawal pada 27 Juli 2025 malam, saat Staf-1 Intel Kodim melakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky terkait dugaan penyimpangan seksual. Pada 28 Juli pagi, Lucky disebut sempat melarikan diri dengan alasan ke toilet.

Sejumlah prajurit kemudian mencari dan menemukan Lucky di rumah salah seorang warga yang disebut sebagai “ibu asuh”. Ia dibawa kembali ke markas dan menjalani pemeriksaan. Saat itu, sejumlah senior diduga memukul Lucky secara bergantian menggunakan selang dan tangan kosong.

Pada 30 Juli dini hari, empat prajurit TNI kembali memukul Lucky dan seorang prajurit lain. Dua hari kemudian, Lucky mengalami muntah-muntah dan dibawa ke puskesmas, lalu dirujuk ke RSUD Aeramo karena hemoglobin rendah. Kondisinya sempat membaik pada 4 Agustus, namun menurun pada malam hari hingga harus dipindahkan ke ruang ICU dan dipasangi ventilator. Pada 6 Agustus, dua bulan setelah resmi menjadi prajurit TNI, Lucky mengembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo.


Empat Prajurit Diamankan

Komandan Kodim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan, membenarkan bahwa empat prajurit TNI telah diamankan Polisi Militer (POM) karena diduga terlibat penganiayaan. “Betul, sudah ada empat prajurit yang diamankan oleh POM. Mereka terindikasi kuat melakukan penganiayaan hingga korban mengalami trauma berat saat masuk ICU,” kata Deny.

Keempat prajurit tersebut kini ditahan di ruang tahanan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) Ende, NTT. Meski demikian, Deny enggan membeberkan identitas mereka dan meminta agar kebenaran informasi yang beredar dikonfirmasi kepada pihak yang menyebarkannya.

Kodam IX/Udayana menegaskan, hasil resmi investigasi akan diumumkan setelah proses penyelidikan selesai, guna memberikan kepastian kepada publik dan menghindari kesimpangsiuran informasi.

Kodam IX/Udayana Minta Publik Tunggu Hasil Investigasi Kasus Kematian Prada Lucky
Periksa Juga
Next Post

0Komentar

 

 
 

 
 

 
Tautan berhasil disalin